Thank’s to facebook
Semenjak kehadirannya di tengah-tengah masyarakat, facebook begitu fenomenal. Situs jejaring social ini mampu menyedot perhatian masyarakat dunia. Dengan cara akses yang relative mudah, mengakibatkan facebook makin banyak di “serbu” oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Jadi tak ada batasan bagi siapapun untuk mengakses facebook. Dari direktur sampai kondektur, dari pejabat samapai penjahat, dari anak muda sampai orang tua dll semua dapat mengaksesnya. Bahkan ada anggapan untuk jaman sekarang ini bagi yang tidak memiliki akun facebook dianggap kurang gaul dan ketingalana jaman. Hehe.. (ada-ada aja yah).
Keberadaan facebook ditengah-tengah masyarakat bukannya tanpa kontroversi, ada sebagian Negara yang memblokir situs ini, bahkan beberapa tokoh agama berpendapat bahwa facebook itu haram hukumnya. (duh jadi bingung neh…). Bagi kelompok yang anti facebook melihat bahwa banyak sekali hal-hal negative yang telah ditimbulkan oleh situs jejaring social ini. Seperti adanya unsur pornografi, wasting time, dll. Bahkan ada pendapat yang lebih extreme lagi bagi yang menggunakan facebook sama saja dengan membantu dana perang Israel . (mentang-mentang si pembuat facebook orang yahudi yah..).
Melihat fenomena tersebut, tentulah kita harus ‘”pintar” dalam mengambil sikap. Cara terbaik adalah dengan mengambil jalan tengah. Artinya disatu sisi kita harus mengikuti perkembangan jaman dan disisi yang lainnya kita harus memiliki etika dalam menggunakan perkembangan teknologi. Menutup diri terhadap perkembangan jaman adalah bukan solusi. Anda tidak ingin menjadi seperti “tarsan” atau flenstoon selamanyakan ..?
Melihat fenomena tersebut, tentulah kita harus ‘”pintar” dalam mengambil sikap. Cara terbaik adalah dengan mengambil jalan tengah. Artinya disatu sisi kita harus mengikuti perkembangan jaman dan disisi yang lainnya kita harus memiliki etika dalam menggunakan perkembangan teknologi. Menutup diri terhadap perkembangan jaman adalah bukan solusi. Anda tidak ingin menjadi seperti “tarsan” atau flenstoon selamanya
Dengan memegang prinsip “man behind the gun”, segalanya dapat di kondisikan, kita adalah manusia yang memiliki kehendak bebas (free will) untuk menggerakan “senjata” yang kita inginkan. Begitu juga dengan facebook, kita lah yang memiliki kekuatan otonom untuk menggunakannya sesuai dengan keinginan kita. Kalau kita gunakan untuk hal yang baik-baik pastilah hasilnya juga akan baik. Tetapi kalau kita gunakan untuk hal-hal yang kurang baik, maka hasilnya pun juga akan kurang baik. Ya toh..??
Sejujurnya, saya pribadi mengakses facebook tak lebih hanya untuk sarana/media komunikasi dan silaturahmi dengan rekan-rekan dan family. Dan saya akui facebook memiliki jasa yang cukup besar bagi saya, karena saya dapat di pertemukan oleh beberapa teman dan family yang sudah lama sekali tidak memiliki hubungan komunikasi (lost contact) yang tidak tahu dimana rimbanya, maklum sudah belasan, bahkan puluhan tahun tidak pernah bertemu.
Pada tahun 1997-2000, adalah masa dimana saya duduk di bangku sekolah SMA, tepatnya di SMA 96 Cengkareng, Jakarta Barat. Tentunya kenangan manis selama 3 tahun dibangku sekolah tidak mudah untuk dilupakan begitu saja. Namun setelah kami lulus dan seiring berjalannya waktu, komunikasi diantara kami sedikit-sedikit mulai berkurang bahkan hilang. Hal itu mungkin diakibatkan oleh kesibukan masing-masing. Ditambah lagi ada beberapa kawan yang pindah kediamannya kedaerah yang cukup jauh (luar kota ). Dan kini kami sudah 10 tahun lamanya tidak pernah berkomunikasi dengan mereka dari periode 2000-2010.
Akhirnya sebuah impian dan harapan untuk bertemu dan berkumpul bersama (reuni) mulai menemui titik terang. Diawali dari situs jejaring social facebook ini, kami mencoba searching untuk mencari keberadaan kawan-kawan yang sudah menghilang (seperti yesus mencari domba-domba yang hilang hehe J…). Akhirnya satu-persatu kami dapatkan keberadaannya seperti supri/jawa (mantan ketua osis kita), jaya, heni, herman, sahrul, moncos, jange, asri dll..(maaf yah gak bisa di sebutkan satu persatu). Berawal dari sinilah kami saling berkomunikasi. Mulai dari bertanya kabar, pekerjaan, keluarga dll.
Akhirnya, setelah melakukan komunikasi yang cukup intens,akhirnya kami memutuskan untuk “kopi darat” berawal dari nongkrong di mal sampai main futsal bareng. Agenda besar kami selanjutnya adalah menggelar reuni akbar untuk angkatan kami (lulusan 2000) dengan mengundang seluruh alumni beserta anak, suami/istrinya (bagi yg sudah merried).
One more time..Thank’s to facebook for your kindness.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar